Sabtu, 10 Januari 2009


Miklos Feher

Lisbon, Minggu - Dunia sepak bola kembali berduka setelah ujung tombak klub Benfica (Portugal), Miklos Feher, meninggal dunia di lapangan, Minggu (25/1). Pemain berusia 24 tahun asal Hongaria itu meninggal setelah mengalami serangan jantung saat Benfica bertamu ke kandang Vitoria Guimaraes.

Kematian Feher hanya tujuh bulan setelah Marc Vivien Foe meninggal dunia, juga akibat serangan jantung, saat kesebelasan Kamerun bertanding di Lyon, Perancis.

Dalam tayangan televisi, saat pertandingan antara Benfica dan Guimaraes memasuki injury time, Feher diganjar hukuman kartu kuning. Beberapa detik kemudian, Feher tampak tersenyum kepada wasit, lantas membungkuk dan terjengkang ke belakang tak sadarkan diri. Feher langsung diangkut ke rumah sakit. Namun, setelah tim dokter mencoba menolongnya selama 1 jam 40 menit, nyawa Feher tetap tak tertolong. Juru bicara rumah sakit mengatakan, Feher meninggal akibat kombinasi gagal jantung dan pernapasan (cardio-respiratory arrest).

Agak berbeda dengan Feher, Foe meninggal akibat gagal fungsi jantung dan kombinasi kelelahan serta kepanasan akibat suhu udara tinggi.

Bulan Agustus 1989, pemain Nigeria, Samuel Okwaraji, pingsan selama sepuluh menit menjelang peluit panjang saat penyisihan Piala Dunia menghadapi Angola di Lagos. Okwaraji lantas dinyatakan meninggal akibat gagal jantung dengan kombinasi tekanan darah tinggi.

Pada Oktober 2002, pemain Brasil, Marcio dos Santos, meninggal dunia akibat serangan jantung saat membela timnya, Deportivo Wanka (Peru). Di Inggris, September 1990, pemain York City, Dave Longhurts, meninggal di lapangan juga akibat gagal fungsi jantung.

Sementara itu, di Rumania angka kematian pemain sepak bola di lapangan meningkat pesat sejak tahun 1963.

Akan tetapi, dari sekian banyak kematian pemain sepak bola, yang paling tragis adalah Andres Escobar. Pemain Kolombia ini ditembak mati geng penjudi setelah dia melakukan gol bunuh diri di Piala Dunia 1990. (Reuters/JOY)

Antonio Puerta

~ gw kaget baca berita hr ini, kematian Puerta (Sevilla) bener2 bikin gw bengong, ini msh ada kaitannya saat dia jatuh dgn rahang terkatup di partai perdana La Liga antara Sevilla vs Getafe, kejadian ini sempet juga gw liat saat Klinsmann dulu msh aktif bermain (istilah awamnya lidahnya tertelan) yg kebetulan gw liat tayangannya di tv...sempet timbul pertanyaan ttg hal tsb, krn tanpa sebuah benturan se konyong2 Puerta tergeletak, dan saat itu dia sempet bisa berjalan keluar dr lapangan after mendaptkan perawatan dan terlihat pulih kembali....hanya kmdn terdengar kabar jika dia meninggal dunia krn dia mengalami kejadian yg sama saat ada di ruang ganti pemain dan kali ini jiwa_nya tdk tertolong lagi....

Marc-Vivien Foe: Terlalu Sakit untuk Bertanding..!
  • Gelandang tim Kamerun --yang berjuluk "Singa Liar"-- Marc Vivien Foe (28) yang meninggal di lapangan ketika memperkuat negaranya menghadapi Kolombia di babak semifinal Piala Konfederasi, Kamis (26/6), sebenarnya tengah menderita disentri.


bbc.co.uk
Marie–Louise (26), istri Marc-Vivien Foe --yang akrab disapa Marco-- mengungkapkan sebenarnya suaminya terlalu lemah untuk bermain dalam pertandingan melawan Kolombia yang berakhir 1-0 untuk kemenangan Kamerun itu.

Ia bersikeras penyakit disentri yang diderita Foe dalam beberapa hari terakhir sebelum bertanding, mengakibatkan pemain bertinggi 190 cm dengan berat 87 kilogram itu meninggal.

“Dia seharusnya tidak bermain sama sekali. Marc menderita disentri dalam dua atau tiga hari sebelum bertanding. Dia juga punya masalah dengan lambungnya. Sebenarnya, dia sadar fisiknya tidak cukup sehat untuk bertanding.”

“Waktu dia pingsan dan diusung ke pinggir lapangan, aku tidak berpikir sama sekali dia akan meninggal. Aku menduga dia akan segera sadar dan sembuh kembali. Keluarga kami benar-benar shock saat ini.”

Foe mendadak jatuh tertelungkup di lapangan 15 menit menjelang pertandingan usai, ketika memperkuat tim Kamerun dalam pertandingan Piala Konfederasi melawan Kolombia di Stade de France, Lyon, Prancis, Kamis (26/6).

Marie-Louise yang baru saja melahirkan anak ketiganya, berada di stadion dan melihat suaminya dibawa lari di atas usungan. Sayangnya, ayah 3 anak ini meninggal 45 menit kemudian tanpa pernah sadar kembali. “Dia mati-matian ingin bermain untuk negaranya (Kamerun) di Lyon, Prancis, yang merupakan rumah keduanya. Tetapi, dokter seharusnya bisa menghentikan dia,” tambah Marie.

thesun.co.uk
Foe, yang direkrut klub Inggris Manchester City dari klub Prancis Lyon dengan status pinjaman sejak Juni 2002, sempat dirawat di rumah sakit karena disentri dan memeriksakan diri ke dokter pada hari pertandingan melawan Kolombia itu.

Foe bergabung dengan klub Olympique Lyon, Prancis di tahun 2000 setelah setahun bermain di West Ham United. Lima tahun sebelumnya, Foe merumput untuk klub Prancis yang lain, RC Lens.

Menurut istrinya, pada hari itu, dia juga membatalkan wawancara dengan sebuah stasiun televisi karena merasa pusing. Salah seorang teman keluarga ini, Andre Martin, mengatakan, “Aku berada di stadion dan melihat Marc minta diganti sesaat sebelum pingsan. Kejadian ini sangat mengerikan dan tidak bisa diercaya.”

Otopsi tetap dilakukan, meskipun dalam laporan sebelumnya tidak ditemukan bukti-bukti Foe terkena serangan otak atau stroke. Pada mulanya ia diperkirakan mendapat serangan jantung.

Dr. Carol Cooper, spesialis bidang pengobatan olahraga, bersikeras disentri yang diderita Foe sebelumnya, bisa jadi membuat dia kehilangan banyak cairan, ditambah lagi dehidrasi yang mungkin terjadi akibat cuaca yang sangat panas di Lyon, Prancis. Keduanya bisa memicu kematian, apalagi jika Foe menderita lemah jantung.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar